Menuju Cita Masyarakat Beradab dan Berkeadilan

Rabu, 14 April 2010

Ketika 'Dua Dan' bahas lelang logistik sisa pilkada

Suasana di ruang tunggu Walikota Kupang tampak sepi dan tak seperti biasanya, apalagi jam produktif 08.00-15.00 wita adalah jadwal padat bagi Walikota Kupang Daniel Adoe setiap hari. "Bapa ada, kalo mau datang na datang sa, bapa ju sonde ada acara'" jelas staf tata usaha Walikota Pegy Kedoh melalui pesan singkatnya. Namun syukurlah hari kamis kemarin menjadi hari keberuntungan bagi kami, maklum sudah dijadwalkan beberapa kali namun sulit kami menemui Walikota Kupang karena padatnya jadwal pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan. jarum jam menunjukan pukul 12.10 wita. Suasana di ruang tunggu sepi saja, hanya tiga orang tua paruh baya dan seorang lelaki berkepala lima yang duduk santai menunggu giliran bertemu orang nomor satu di kota bermotto kasih itu. "masuk sa om bahar " pinta Pegy dengan penuh senyum..

Selang beberapa saat bernoslatgia dengan mantan anggota komisioner Kota Kupang Yusak Meok yang kini telah dipercaya menakhodai salah satu perusahaan daerah milik Kota kupang yang bergerak di bidang pengelolaan aset daerah PT. Sasando di sudut kanan ruang tunggu bagian luar. Suasana makin akrab saja ketika kami memasuki ruang tunggu disambut dengan ramah dan senyum oleh staf Pegy staf tata usaha Walikota.

Hanya butuh waktu sekitar 20 menit, ajudan Walikota Jimmy mempersilahkan kami memasuki ruang kerja sang walikota yang full AC itu. Pertemuan seperti ini memang langka bagi kami karena secara struktural, KPU bukan bagian dari organisasi perangkat daerah kota kupang sehingga ketika ada urusan-urusan penting baru kami bisa bersilaturrahmi. begitu memasuki ruangan, kami dipersilahkan mengambil tempat di deretan empat kursi lipat berbalut spons, sambil bercanda untuk memulai pembicaraan, sang Walikota Daniel Adoe meminta ketua KPU Kota Kupang yang juga Daniel Ratu untuk menyampaikan keperluannya. Disinilah "Dua Dan ini mulai berdiksusi tentang soal yang diutarakan