SURABAYA - Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC-PD) Surabaya mengancam akan melakukan penggantian antar waktu (PAW) bagi anggota DPRD Surabaya dan memecat pengurus pimpinan anak cabang (PAC) yang tidak mendukung calon walikota (cawali)-calon wakil walikota (cawawali) pasangan Cak Arif Afandi dan Cak Adies Kadir (CACAK).
Langkah ini diambil DPC PD Surabaya sebab dewan pimpinan pusat (DPP) PD telah mengintruksikan agar seluruh elemen dan kader PD, mulai dari anggota dewan dari PD dan semua pengurus PAC PD wajib mendukung cawali-cawawali yang diusung PD dan Partai Golkar.
“Belakangan ini sebagian pengurus PAC tampak masih terpecah-pecah dan ada yang mendukung pasangan cawali-cawali lain, seperti pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami. Nah mulai sekarang semuanya harus kembali ke pasangan cawali –cawali yang didukung PD,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Wisnu Wardhana, Jumat (26/3).
Karena itu, lanjutnya, pihaknya meminta kepada semua anggota legislatif yang duduk di kursi DPRD Surabaya hukumnya wajib memenangkan pasangan CACAK. Minimal para anggota legislatif di DPRD Surabaya asal PD bisa menyumbangkan suara sebesar yang diterimanya saat Pemilihan Legislatif (pileg) 2009 lalu dan mengantarnya duduk sebagai wakil rakyat.
“Kalau ditotal, suara yang diperoleh PD lalu mencapai 324 ribu suara. Itu berasal dari 16 anggota DPRD Surabaya. Nah jumlah suara ini saya kira sudah mewakili dukungan PD ke pasangan CACAK,” ujarnya.
Sebelum PD memberikan ancaman dengan mem-PAW legislatornya, kata dia, sebaiknya anggota daewan dari PD menjalankan perintah tersebut. Bahkan akan lebih baik jika para wakil rakyat itu menunjukkan dukungannya secara nyata dengan jiwa patriotiknya.
“Lebih baik memberikan dukungan dengan semangat loyalitas terhadap partai daripada harus memaksa atau disertai ancaman. Langkah ini justru terhormat dan berjiwa besar daripada main slintutan di belakang layar,” pria yang juga Ketua DPRD Surabaya tersebut.
Demikian pula dengan PAC yang mendukung pasangan cawali-cawawali lain. Sebaiknya, dukungan itu dikembalikan pasangan PD. Sebab, baik-buruknya pasangan PD, pasangan itu tetap milik PD sendiri.
Sementara M. Mahmud, Ketua Tim Pemenangan CACAK sependapat dengan perintah ketuanya. Menurut dia, semua rekan anggota dewan se-partainya harus bisa merangkul kembali suara masyarakat yang memilih dan mengantarkannya menuju Gedung Yos Sudarso (sebutan gedung DPRD Surabaya,Red).
“Tidak ada alasan tidak memenangkan pasangan yang didukung partai. Semua harus all out dan memenangkan CACAK. Ini perintah DPP PD, bukan tim pemenangan CACAK semata,” tutur Ketua Komisi B itu.
Karena itu dia setuju jika ada sanksi tegas terhadap legislator PD dan pengurus PAC yang tidak mengawal dan mengantar CACAK menuju Balai Kota. Namun dirinya berharap agar dukungan dilakukan tanpa harus ada ancaman sanksi dari partai. “Sebagai anggota PD dan telah membesarkan PD tidak ada alasan untuk tidak memenangkan CACAK, minimal di daerah pemilihannya masing-masing,” ungkapnya.(http://www.surabayapost.co.id Jumat, 26 Maret 2010/ pur, fqi).